Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, has memiliki satuan
Prajurit sewaan Yang
terdiri Dari Prajurit terlatih eropa Dan Warga pribumi
sejak
SEBELUM Tahun 1800an. RIBUAN Tentara
Gabungan Penyanyi bertugas untuk review memukul
Perlawanan-Perlawanan Lokal
di different wilâyah.
Ketika Menghadapi Pemberontakan Diponegoro
1825-1830 Banyak Sekali
Prajurit Hindia Belanda Yang Tewas di medan tempur.
Keadaan membangkitkan Penyanyi
gagasan pembentukan satuan Tentara Resmi Oleh Gubernur
Van Den Bosch. Maka
berdirilah Koninklijk Nederlandsch
Indiesch Leger (KNIL) PADA 1830.
KNIL terdiri Dari sebagian gede orang-orangutan pribumi
DENGAN pangkat Rendah Dan Perwira-perwiranya berasal Dari Kalangan Belanda
Sendiri. Namun, ADA beberapa
pribumi Yang berasal Dari Keluarga terpandang Dan
mengenyam Pendidikan Tinggi
mendapat Tempat sebagai Perwira meski DENGAN
pangkat Maksimal Letnan
Kolonel.
Kelebihan Dari KNIL Adalah
get Gaji Yang Relatif
Tinggi Dan Pendidikan
Militer Serta Senjata Yang memadai, sehingga Mampu
membungkam different Perlawanan pribumi Yang TIDAK Setuju PADA Pemerintahan
TENTANG PENULIS
Petrik Matanasi.
(Kelahiran Balikpapan, 1983) kerap Mengaku Pemerhati
Sejarah Militer Indonesia.
Alumnus SMAN 2 Balikpapan. PERNAH kuliah
Sejarah di Universitas Negeri
Yogyakarta. Sudah menulis Beberapa
judul buku Dan Artikel tentang Sejarah Militer Indonesia.
Buku-buku Yang Sudah terbit: Westerling: Kudeta Yang Gagal (Media Pressindo, 2007); KNIL
(Koninklijk Nederlandsche
Indische Leger): Bom Waktu tinggalan Belanda (Media Pressindo, 2007); Pasukan Komando: Pasukan Hantu Pengukir
Sejarah Indonesia (Media Pressindo,
2008); Peristiwa Andi Azis: Kemelut Bekas
KNIL di Sulawesi Selatan (Media Pressindo, 2009); Pemberontak Tak Selalu Salah (Indonesia Buku,
2009). Sejarah Tentara (Narasi, 2011).
Saat Penyanyi
Masih Suka berkelana untuk review menulis buku.
Posting Komentar