?Kita sudah
kehilangan harta dan segala-galanya, Geng. Yang tinggal hanya nama baik,
itu saja yang perlu dipelihara.?
Pesan sang ayah terus melekat di benak Hoegeng. Ia sepenuhnya
sadar bahwa integritasnya terhadap penegakan hukum telah menciptakan banyak musuh. Tapi apakah
orang yang hidup lurus, mesti kurus di zaman ini?
Ketika pertama kali ditugaskan
sebagai Kepala Reskrim di Sumatera Utara, Hoegeng
mengangkut keluar segala perabotan mewah yang disediakan cukong judi dan
meletakkannya di pinggir jalan. Tak hanya itu, Ia bahkan berani berbenturan langsung dengan Robby Tjahyadi, pelaku kejahatan ekonomi yang kala itu termasuk
orang yang paling berpengaruh.
Tak heran
jika Gus Dur pernah berkelakar, bahwa hanya ada
tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng.
Ia adalah
teladan terbaik bagi kita semua,
yang ingin bersatu melawan ketidakadilan di
Indonesia. [Mizan, Bentang Pustaka, Biografi, Polisi, Negara, Hukum, Teladan, Indonesia]
Posting Komentar