Pertanyaan
ini datang di dan pergi di benak lintang, Banjar, Wicak Daus, dan Geri, lima
mahasiswa Indonesia mengejar gelar di S-2 di Belanda. Dalam
perjalanan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan itu, mereka menjalani pasang
surut sebagai mahasiswa di kawasan Eropa. Mulai
dari kurang tidur karena tinggal untuk kertas, lebih sedikit energi untuk
setiap hari harus mengayuh sepeda untuk kilometer bolak-balik ke kampus, kurang
uang dan harus mencari pekerjaan paruh waktu.
Kesamaan untuk membangun nasib persahabatan dekat mereka. Bersama-sama, mereka berbagi pengalaman dan tips mereka untuk bertahan hidup di Belanda. Takdir menuntut mereka memiliki keberanian untuk melampaui rintangan, mencapai mimpi itu, dan melakukan hal yang paling sulit: keberanian untuk mencintai!
[Mizan, landscape, wisata, kuliah, beasiswa, Belanda, Belanda, Indonesia]
Tentang penulis
Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Rijadi Annisa Rizki Pandu Permana adalah empat penulis yang telah menerima hidupnya sebagai mahasiswa di S2 Belanda. Mereka dikabarkan sengaja bertemu dan berteman di negeri kincir angin itu. persahabatan
Kesamaan untuk membangun nasib persahabatan dekat mereka. Bersama-sama, mereka berbagi pengalaman dan tips mereka untuk bertahan hidup di Belanda. Takdir menuntut mereka memiliki keberanian untuk melampaui rintangan, mencapai mimpi itu, dan melakukan hal yang paling sulit: keberanian untuk mencintai!
[Mizan, landscape, wisata, kuliah, beasiswa, Belanda, Belanda, Indonesia]
Tentang penulis
Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Rijadi Annisa Rizki Pandu Permana adalah empat penulis yang telah menerima hidupnya sebagai mahasiswa di S2 Belanda. Mereka dikabarkan sengaja bertemu dan berteman di negeri kincir angin itu. persahabatan
Posting Komentar